Jumat, 17 Maret 2017

Hasil gambar untuk mossak batak


Horas..
Selamat datang di blog saya, kali ini saya akan membahas sekilas sejarah dari Tanah Batak, dan ini adalah tulisan ke tiga saya setelah dua tulisan saya sebelumnya.
 



Banyak diantara kita generasi muda Batak yang tidak mengetahui bahwa suku Batak memeliki seni beladiri yang tidak kalah hebatnya dengan seni beladiri dari suku-suku lain yang ada di Indonesia. Dan saya akan memberitahu kepada kalian kabar gembira ini.

Seni beladiri dari tanah Batak adalah Mossak atau Marmoncak (baca:marmonnsak). Setelah saya cari-cari di google lebih dalam, ternyata di Wikkipedia Indonesia juga ada tentang Mossak, berikut ulasannya..

“Mossak[1] adalah Beladiri Kuno asal Sumatera Utara tepatnya dari Beladiri Suku batak yang berpakain hitam-hitam. Mossak di kenal memiliki ilmu-ilmu kebatinan dan tidak sembarangan orang untuk mempelajarinya. Penerus-penerus Ilmu mossak yang tersisa tidak berani menurunkan atau mengajari anaknya jurus mossak ini karena bisa mempengaruhi kepercayaannya terhadap Maha Pencipta. Seiring dengan waktu beladiri mossak di rubah gerakannya dan di buat peraturannya, dan sistem pertandingannya seperti pertandingan pencak silat agar bisa diterima masyarakat luas, tetapi karena tidak ada orang batak yang meneruskan beladiri ini sehingga menghilang seiring dengan kemajuan jaman. Yang masih mengetahui peraturan pertandingan Mossak sudah mustahil dijumpai, buku-buku peraturannya juga tidak dapat dijumpai sekarang ini. Beladiri Mossak sendiri sudah diangkat kedalam drama batak yang berjudul guru Saman[2] dan kedalam novel berjudul "MOSSAK[3]". Sampai saat ini masyarakat batak di seluruh dunia masih penasaran dengan jurus mossak ini karena sudah menjadi legenda dan cerita rakyat batak. Sumber Wikkipedia Indonesia.”


SEJARAH MOSSAK

Setelah saya cari-cari lagi, ternyata disalah satu website silat ada seseorang  bernama Kisawung bercerita tentang Mossak. Berikut ceritanya..

Kisawung

Mossak Batak ialah Misteri..

Karena kebanyakan orang Batak sudah melupakannya dan lebih bangga dengan "sistem beladiri dari luar bahkan sangat menghayatinya sehingga kebanggaan itu dibuktikan dengan banyak prestasi olah raga beladiri tingkat nasional dan dunia".

Demi untuk membuka Tabir Misteri itulah, saya berniat untuk memulainya dari hal-hal yang sangat riskan dan banyak dicibirkan orang kebanyakan. Ialah berangkat dari Mitos dan Cerita menjelang tidur, bahkan lebih parah lagi mungkin, ialah berangkat dari sisi Mistisnya.

Suka atau tidak, percaya atau tidak, its up to you all.....

Mulai detik ini saya akan memulai tulisan ini ialah berangkat dari sumber informasi saya yg pertama, ialah Prof Moriden Sorimangaraja Sitanggang.
yang mana hampir setiap hari saya datang ke Markas Mossak pimpinan beliau yang ada di Jalan Pintu 2 bawah TMII Jakarta Timur.

Tidak mudah untuk mendapatkan informasi dari beliau. karena sikapnya yg sangat merendah diri dan banyak diam. dan tidak perduli dengan percaya atau tidak percayanya orang tentang "gerak langkahnya".
 
Apalagi selalu saja ramai orang yg hadir dari komunitas Batak, dan selalu berbicara dengan bahasa Batak.. membuat aku sering terpana.. bingung... dan bahkan suka ikut tertawa dengan mereka... tanpa aku tahu pembicaraan apa yg membuat mereka menjadi tertawa...  bahkan aku sendiripun bingung mengapa bisa ikutan tertawa ...

Namun rupanya, atas kegigihanku yg setiap hari selalu mencoba dan memancing untuk berdiskusi dengannya.. mulailah Beliau mau bercerita tentang pengalamannya dan pengetahuannya tentang Mossak Batak..

Bermula ketika Beliau masih kecil.. dan kala itu larut malam saatnya tidur telah datang.. ditemani sang Oppung (kakek).. maka berceritalah Oppung itu kepada cucunya tersayang... tentang asal muasal terciptanya Pencak Mossak..

Syahdan... ada seseorang tengah membakar api unggun di tengah Hutan, saat itu malam sangat dingin dan pekat..
dia duduk posisi berjongkok di bawah pohon durian mengarahkan kedua tangannya posisi telungkup ke arah api unggun.
 
posisi berjongkok itulah kemudian berobah menjadi seperti posisi setengah jongkok yg mirip seperti kuda2 sangat rendah , berganti2 kaki kiri dan kanan, mengikuti titik berat tubuh yg kadang sudah capek betumpu di kanan berganti ke kiri.
 
lalu sikap tangan yg ditarik karena sudah kepanasan lalu digosokkan ke badan belakang (punggung) kemudian kaget karena punggung yg dingin terkena bawaan panas dari telapak tangan.. kaget sedikit lalu menyebabkan pola perobahan sikap setengah jongkok tadi...
nah itulah menjelma menjadi sikap kuda2 pertama..
(yg dalam latihan mossak ini harus dikuasai dengan waktu yg lama)

kemudian setelah itu.... tiba2 terdengar suara dahan kering tua patah karena hembusan angin... dan jatuh hendak menimpa si orang yg sedang duduk di bawah pohon durian itu... maka "terjadilah gerakan reflek menangkis jatuhnya radahan itu supaya tidak mengenai tubuhnya dengan sikap masih setengah berjongkok tadi".....

Tatkala dahan kering itu jatuh hendak menimpa tubuhnya, segera ia menangkisnya, dan terasa sakit ditangannya.
 
(hal ini kelak demi untuk menghilangkan penasarannya atas ketakutan selanjutnya tentang bertahan hidup di hutan, maka iapun rajin menunggu jatuhnya dahan dengan sengaja sering duduk lagi di bawah pohon tatkala malam hari. maka didapatlah dua hal penting dalam pelajaran tersebut, yakni pertama tangannya tak merasa sakit lagi dan menjadi kuat untuk menangkis jatuhnya dahan walau sebesar apapun. dan kedua ialah kesigapan serta "rasa" bahwa tanpa melihatpun ia sudah mampu dengan saat yg tepat mampu menangkis si dahan itu dengan "pas", sehingga selamatlah kepalanya tidak terkena hantaman tersebut).

setelah memanaskan tubuh dan menangkis dahan yg jatuh, kemudian terasa lapar datang menyerang..
seiring dengannya, tiba-tiba terdengarlah suara keras sesuatu yg jatuh..
ternyata itu buah durian yg telah matang..

maka, segeralah seseorang itu bangkit dan mengejar ke arah suara durian jatuh tadi.. namun... ternyata.. disana telah lebih dahulu sampai sesuatu mahluk yg sangat menyeramkan.. ialah Harimau sepanjang 4 meter, dan kakinya hanya ada 3.

timbullah rasa takut tatkala melihatnya, rasa laparpun hilang , berganti kekuatiran yg amat sangat, menatap terpana tiada bisa bergerak , melihat sang Harimau dengan nikmatnya menyantap durian.

demikianlah ternyata Harimau itu tidak peduli dengan seseorang itu, yg dia pedulikan ialah kembali menunggu saatnya durian jatuh kembali, dan menghabiskannya..

seseorang itu kemudian mulai berfikir, karena mulai kembali rasa percaya dirinya, kemudian mencari cara bagaimana untuk merebut durian jatuh yg selalu saja disikat sang Harimau.

lalu saatnya tiba, setelah keberaniannya terkumpul akibat rasa lapar yg amat sangat, maka ketika durian jatuh kembali, segera saja ia berlari berusaha mengambilnya..., namun apa yg terjadi.., badanya terasa terbang dan terhempas, ternyata Harimau Kaki Tiga yg menghempaskannya dengan menubrukkan badannya.
 
namun itu tak membuat seseorang itu menjadi takut, malahan ia segera berlari dan berusaha mengambil durian itu..
 
sehingga diceritakan selanjutnya terjadilan pertarungan antara manusia melawan Harimau, namun anehnya, Harimau kaki tiga tak pernah sedikitpun berusaha mencederainya, hanya melakukan gerakan-gerakan yg menghalangi saja, dan itu membuat seseorang itu kemudian "belajar" mengatasinya..

dan ketika pelajaran itu usai, sebagai hadiahnya... ialah durian segar matang menantinya..


MOSSAK HARIMAU

1. Gerakan Kakinya yg menjelma kemudian menjadi Langkah Mossak
2. Kekuatan dan Kesehatannya, dari pengetahuan akan tumbuh2an tertentu

Harimau dalam istilah Batak disebut sebagai "Babiat" atau "si Bolang"
Dalam kasus belajar Mossak kepada Harimau Kaki Tiga, maka disebutkan keanehannya ialah tiada seperti Harimau pada umumnya yg suka makan daging.
Harimau Kaki Tiga ialah Vegetarian, alias hanya mengkonsumsi buah dan daun-daunan saja.

dan konsumsi Harimau Kaki Tiga inilah yg menjadi "Ilham" kepada ilmu pengobatan dan spirit Kekuatan/Kesehatan untuk survival di Hutan yg sangat keras itu.

Reramuan tumbuhan si Babiat ialah:

1. Gagatan Babiat Jantan ( sejenis lalapan)
2. Gagatan Babiat Betina
3. Sirih Babiat
4. Gottam Babiat
5. Tahul-tahul Babiat
6. Rei Babiat ( alang-alang )
7. Sihala Babiat

Diyakini bahwa setiap tumbuhan itu ada sisi mistisnya juga konon pula sisi medisnya, karena bisa dibuktikan, diantara daun itu jika dimakan, maka bisa menyebabkan kita selalu ingin berkelahi, tiada lelah sedikitpun, percaya atau tidak, bisa kuat berkelahi selama tiga hari tiga malam... (kiasnya mungkin)

juga ada diantara tumbuhan daun itu, yg jika sudah dimakan selembar saja, menyebabkan kita kenyang satu hari satu malam..

dan ada diantara daun itu, yg jika kita makan dia, maka pukulan apapun yg akan masuk ketubuh kita, pukulan itu selalu saja meleset kesana kemari



Kegunaan/Manfaat Mossak

Mossak Batak ini dirangkai dengan langkah dan jurus-jurus untuk menghidupkan dan mengaktifkan 9999 urat manusia dan merupakan:
  • Salah satu seni bela diri batak untuk penyatuan darah manusia dengan Tuhan.
  • Salah satu tenaga dalam yang berguna untuk membela diri dan untuk kesehatan.
  • Salah satu seni bela diri batak yang biasa digunakan hiburan dan atraksi pada pesta besar di tanah batak.
  • Salah satu seni bela diri batak yang biasa digunakan untuk menyambut para raja dan kenegaraan.


Sabuk atau Peringkat dalam Mossak

Mossak Batak ada sembilan peringkat atau sabuk, sama dengan kitab Siraja Batak hanya saja dalam Mossak Batak ini dimulai dari kitab ke sembilan menjadi sabuk pertama.

Sabuk atau peringkat pada perguruan seni bela diri batak:
1. Sabuk Tapak Pagar
Ket: Dalam sabuk atau peringkat ini dipelajari dasar seni bela diri batak, mana yang dapat dilakukan dan mana yang tidak dapat dilakukan dengan langkah menjaga muka, belakang, kiri dan kanan.

2. Sabuk Desa Nawalu
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah delapan penjuru mata angin dan langkah pane nabolon yang berada dalam satu desa selama tiga bulan sesuai dengan kitab Pane Nabolon.

3. Sabuk Bintang Tuju
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus dengan menggunakan panca indra.

4. Sabuk Tapak Seleman
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus kekuatan dari tiga benua yaitu benua atas, benua tengah dan benua bawah.

5. Sabuk Bintang Lima
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus ilmu lima jari dan lima darah manusia yang dapat disatukan dengan darah Tuhan.

6. Sabuk Siopat Suhi
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus mengenai kekuatan yang ada pada urat dan tubuh manusia.

7. Sabuk Bintang Tolu
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus serta kekuatan bumi.

8. Sabuk Bolat
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus serta menggunakan udara kesaktian dan kesucian.

9. Sabuk Ingsun
Ket: Dalam peringkat ini Mossak Batak mempelajari langkah dan jurus inti dan kunci rahasia dari seluruh sabuk yang delapan. jadi sabuk yang kesembilan ini adalah induk dari seluruh Mossak Batak.

 
Jika kita lihat dari seni bela diri batak ini yang terdiri dari sembilan sabuk sama dengan sembilan kitab Siraja Batak berupa peletakan peringkatnya. Jika kitab Siraja Batak dimulai dari kitab Batara Guru, maka peringkat Mossak Batak dimulai dari kitab penghakiman.
Dalam Mossak Batak ini setiap satu peringkat (sabuk) mempunyai sembilan jurus maka Mossak Batak tersebut ada 81(depalan puluh satu) jurus di tambah 19 (sembilan belas) jurus Aksara Batak, maka dengan demikian jurus Mossak Batak keseluruhan berjumlah 100 (seratus) jurus.


Konon Sisingamangaraja dulu kala sangat ahli dalam ilmu silat yang satu ini, ilmu ini juga yang membuat dia sangat susah untuk dikalahkan.

Telah menjadi suatu rahasia umum masa itu bahwa ternyata Sisingamangaraja XII memiliki pasukan elite yg hanya berjumlah sedikit saja, kemampuan utama pasukan kecil ini ialah kemampuan Mossak nya yang tak terdengar lagi siapa yg menjadi pewarisnya.
 
Dan bahwa mereka selalu membawa daun alang-alang setiap kali akan menyerang pasukan Belanda.
Namun Tatkala Sisingamangaraja XII dinyatakan tewas, kemudian pasukan elite tersebut bubar dan dinyatakan berpencar ke beberapa wilayah tanah batak. Maka atas dasar inilah kemudian diketahui bahwa, setiap daerah di tanah batak ialah memiliki ciri khas Mossaknya masing-masing.

Salah satu tokoh Mossak yang ada di Pulau Samosir ialah
bernama Tuan Panahatan Sinaga, cuma satu tokoh ini saja yg kudengar disebut namanya oleh Prof.M.Sorimangaraja Sitanggang. (Kisawung)

Saat ini Monsak sudah sangat langka, kenangan tentang para pendekar dan satria tanah batak dengan beladiri monsaknya kini hanya terdengar sebagai sebuah cerita sebelum tidur…
Budaya yang indah dari suku batak yang terkenal tegas, pemberani, dan keras itu mungkin akan semakin terkikis zaman dan mungkin bisa punah jika kita hanya membiarkan budaya tersebut semakin hilang….
 
Hanya satu cara menyelematkan budaya itu.. kesadaran kita sebagai generasi muda khususnya suku batak untuk melestarikan warisan leluhur yang berharga itu.

Dengan alasan tersebut, Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang seni bela diri ini digali kembali untuk dikembangkan dan diperkenalkan kepada generasi penerus. Dengan misi luhur melestarikan tradisi peninggalan leluhur. Akhirnya didirikan Yayasan Perguruan Pencak Silat Mossak Batak “TERATAI SUCI” pada tahun 1995 yang berpusat di Parapat Sumatera Utara dan sampai saat ini telah membuka cabang-cabangnya di seluruh Nusantara. Mossak Batak ini mengandung nilai manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh baik secara jasmani maupun rohani.


Itulah Seni Beladiri dari Tanah Batak, mari kita melestarikan dan menjaga budaya nenek moyang kita untuk cucu-cucu kita kelak. Terimakasih.



Medan, 2017
Dari Berbagai Sumber



NB: Semoga Bermanfaat

11 komentar

makin mantab tulisanmu ya pul (Y)|o|

Reply

Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang terpilih menjadi Pemimpin dukun(Shaman) di 17 negara di dunia..

Reply

Mantap vid,teruskan ya..

Reply

Horas...
Moncak batak kami dari perguruan pencak silat teratai suci indonesia sudah mulai tahun 1994 belajar kepada orang tua yang ada di pangururan, dulu masih kab. Tapanuli utara. Kami dari Perguruan teratai suci sudah beberapa kali membawa nama kabupaten tapanuli utara, setelah mekar menjadi tobasa, setelah itu mekar kembali menjadi samosir telah menciptakan atlet2 daerah, nasional dan internasional. Jadi,perguruan pencak silat teratai suci indonesia ada di kab. Karo, mulai desember 1988 dan di samosir mulai th. Juli 1994 sampai sekarang. Maka, perguruan Teratai suci bukan didirikan oleh pak sitanggang melainkan didirikan oleh pak parman sinurat yang ada di kabupaten samosir.. Pak sitanggang dan pak sinurat memang pernah bertemu pada tahun 2002 di medan pada Pekan Olahraga Pelajar Sumatera Utara. Setelah pertemuan itu, terjadi kesepakatan bahwa pak sitanggang sebagai pendekar melainkan untuk pendiri tetaplah pak sinurat dkk (bukan pak sitanggang).. Dan Teratai suci juga ada di daerah Kab. Karo (pak ibnu tanjung dan Rohmansyah) Kab. Labura (Gunawan Sinulingga) Kab. Samosir ( Pak Parman Sinurat).. Jika saudara mencari lebih dalam tentang moncak batak datanglah ke samosir.. Bukan hanya sekedar bertanya kepada satu orang. Terima kasih
Horas

Reply

saya sdh pernah beberapa kali membaca tulisan tentang Monsak, saya bangga walapun saya bukan orang Batak (suku Jawa). Monsak adalah salah satu warisan budaya nenek moyang kita, kita wajib melestarikannya.

Reply

Horas. .
Mantap sekali, tetap lestarikan budaya batak supaya anak cucu kita bisa tau budaya batak.

Reply

Mantap, main-main ke tanah batak banyak budayanya.

Reply

Anak saya juga pernah belajar beberapakali di Taman Mini 10 tahun silam Dimanakah guru monsak ini sekarang? jansensitorus. 0813812381029

Reply